Kolaborasi Guru & Siswa Dalam Buku Antologi Puisi Teman Kenangan

8 komentar
kumpulan puisi

Untuk yang kedua kalinya Madrasah Aliyah Raudlotul Ulum Kadudampit Sukabumi meluncurkan buku antologi puisi. Kali ini buku antologi hasil kolaborasi guru dan siswa-siswi kelas dua belas di MA Raudlotul Ulum ini diberi judul Teman Kenangan: Ungkapan Rasa Sebelum Senja Datang.

Berawal dari sebuah tugas membuat karya puisi di kelas Bahasa Indonesia, sang pengajar mempunyai ide untuk mengumpulkan tugas tersebut menjadi sebuah buku antologi puisi. Maka ia berdiskusi, mencari tahun informasi langkah-langkah apa yang harus dijalankan untuk membuat rencana buku antologi ini terealisasi.

Proses pengumpulan tugas yang kemudian dibukukan ini adalah sebuah langkah yang bagus, cara belajar yang baik dan sejatinya siswa akan mempunyai kenangan yang manis di sekolah karena telah mempunyai karya yang telah dibukukan bersama dengan teman-temannya beserta kolaborasi dengan puisi para guru juga

Tema Buku Antologi Puisi Teman Kenangan Sebelum Senja Datang

Bahagia rasanya melihat anak-anak didik dapat membuat sebuah puisi yang berisi kejujuran curahan hati yang sedang mereka rasakan. Tak semua orang dapat membuat untaian kata-kata dengan diksi terpilih untuk dijadikan puisi yang berdasar pada apa yang sedang mereka rasakan di hati.

antologi puisi

Orang Tua Dengan Segala Dinamikanya

Jadilah isi buku antologi puisi Teman kenangan ini sangat beragam dengan cerminan hati para kontributor nya. Ada yang menulis tentang orang tua dengan segala dinamika nya seperti rindu pada ayah atau ibu yang telah tiada, baik yang meninggal atau ditinggalkan tanpa jelas, ada juga yang mengucapkan terima kasih atas segala luapan kasih sayang orang tua yang selama ini mereka rasakan.

Guru, Pahlawan Tanda Jasa

Tema lain yang ada dalam buku antologi ini adalah tentang sosok guru. Kebanyakan para siswa menuliskan ucapan terima kasih kepada sosok pahlawan tanpa tanda jasa ini dengan segala didikan, ajaran, dan ilmu-ilmu yang telah diberikan selama mereka menempuh pendidikan di madrasah aliyah.

Persahabatan Terbaik

Masa SMA adalah masa terindah, dan momen-momen yang membuat indahnya masa itu adalah hadirnya teman-teman terbaik dalam hidup kita. Kebahagiaan yang mereka rasakan dengan teman-teman sebaya selama sekolah dan persahabatan yang sebentar lagi akan dipisahkan oleh tempat mereka curahkan dalam bait-bait indah di buku antologi yang diinisiatori oleh guru Bahasa Indonesia, Ibu Lilik.

Gejolak Rasa Remaja

Yang tak luput dari tulisan siswa kelas akhir di buku antologi Teman Kenangan ini adalah tentang cinta. Usia remaja yang sedang bergejolak, dituliskan dengan diksi terpilih yang mewakili perasaan mereka.

Ada yang memendam rasa dan memilih menjadi pemuja rahasia, ada juga curahan hati berupa bait doa untuk menitipkan dia kepada Sang Maha Penciptanya. Ya, masa remaja memang masa yang luar biasa.

Kolaborasi Apik Siswa dan Guru Dalam Membuat Buku

antologi puisi siswa dan guru

Selain para siswa, para guru juga menjadi kontributor dalam buku antologi puisi Teman Kenangan ini. Tema yang diangkat juga lumayan beragam, dengan mayoritas menuliskan tentang pengalaman berinteraksi dengan para siswa selama mengajar di madrasah.

Penyusunan buku antologi puisi Teman Kenangan ini adalah sebuah kolaborasi yang apik antara guru dan siswa. Prosesnya melibatkan kedua belah pihak untuk membangun komunikasi positif guru dan siswa dan pada akhirnya akan menjadi buku yang penuh dengan kenangan.

Rasa syukur atas kolaborasi guru dan siswa dalam membuat buku antologi puisi ini disebutkan oleh kepala madrasah MA Raudlotul Ulum dalam sambutan yang tertulis di awal-awal halaman buku. Ia menambahkan semoga budaya menerbitkan buku di MA Raudlotul Ulum menjadi agenda tahunan dan juga semoga menjadi indikasi melek literasi di kalangan siswa dan guru madrasah.

Dengan keterlibatan aktif dari siswa dan guru dalam proses penyusunan buku antologi ini mulai dari membuat puisi sampai distribusi penjualannya, mudah-mudahan ada hikmah juga dengan belajar mengaplikasikan materi entrepreneur untuk anak sekolah di kehidupan nyata, sehingga bisa menjadi bekal ketika nanti lulus tentang dunia usaha, termasuk dalam hal marketing atau pemasarannya.

Buku yang diluncurkan pada acara perpisahan kelas dua belas ini disambut hangat oleh keluarga besar di MA Raudlotul Ulum juga teman-teman yang merasa salut dengan peluncuran buku kolaborasi guru dan siswa ini, termasuk teman Blogger, Mbak Sendy Yunika yang biasa menulis di blog Ruang Tulis, Berkisah, dan Berbagi.

Para siswa pasti senang banget punya buku antologi sendiri. Ide buku antologi untuk dijadikan kenang-kenangan ini keren, biasanya foto bersama, makan-makan, atau berwisata 

Inisiator buku ini, Guru Bahasa Indonesia di MA Raudlotul Ulum, Ibu lilik juga mengucapkan rasa syukurnya atas penerbitan buku antologi ini

Hanya bisa mengucap terima kasih pada Allah SWT, orang-orang yang sudah memudahkan proses pencapaianku ini. Terutama dukungan dari suami tercinta Hilman Hamdani, rekan segaligus guru juru tulisku, ketua yayasan, kepala Madrasah, dan teman-teman yang sudah ikut menulis dalam buku ini dan teman-teman yang sudah membelinya yang tak bisa ku tag satu-satu karena terlalu banyak . Yang mau ikut PO buku nya boleh ya

Data Buku

Judul: Teman Kenangan Ungkapan Rasa Sebelum Senja Datang
Penulis: Kolaborasi Guru dan Siswa Kelas XII MA Raudlotul Ulum
Penerbit: Haura Publishing
Cetakan perdana: Mei 2023
Yonal Regen
Family man who love sharing about parenting, education, technology, and humanities. Find me at 26syafiqregen@gmail.com

Related Posts

8 komentar

Wakhid Syamsudin mengatakan…
Bakal jadi kenangan terindah..
Blogger Surabaya mengatakan…
Wah selamat ya mas atas diterbitkannya buku antologi di sekolah. Semoga bisa meningkatkan literasi para siswa di sekolah
Lintang mengatakan…
Keren banget lho pak kalau karya siswa bisa diapresiasi dengan diterbitkan jadi sebuah antologi. Saya dulu mah bikin puisi mentok di buku diary ato blog. Kalau bisa diterbitkan gini kan jadi dapet kenangannya. Ntar kalau uda pada nikah jadi inget trus senyum2 sendiri bacanya.Btw congratsss atas antologinya :)
Nimas Achsani mengatakan…
Wah seneng ya pak, punya kenangan bentuk fisik gini memang lebih menyenangkan sepertinya ya pak. Ada wujudnya, dulu sama temen2 cuma album yearbook yg udah nggak tau kemana sekarang hahaha
Phai Yunita S Wijaya mengatakan…
Ya Allah, terharu banget lho, atas inisiatif gurunnya mengajak guru dan murid membuat karya yang dibukukan. Aku jadi mikir mereka umur belasan aja udah punya karya sebuah aantologi buku. Masya Allah, keren banget anak-anak zaman sekarang. Selamat ya!
Florensia_p mengatakan…
Pasti jadi kenang-kenangan terindah bagi siswanya. Keren banget sekolahnya, Pak 🔥🔥
Adi Pradana mengatakan…
salut. menginspirasi anak2 untuk bisa menulis puisi.... semoga menjadi generasi pelestari puisi
Anonim mengatakan…
alhamdulillah... mudah mudahan bukunya bisa menginspirasi buat yang lainnya.
dan bagi sekolahnya semoga menjadi bagian penting dalam berkomitmen mewujudkan literasi di sekolah