Sisi Lain Guru dalam Film Budi Pekerti

2 komentar

film budi pekertisumber: https://www.youtube.com/@kaningapictures

November ini ada satu film yang sangat menarik untuk tak dilewatkan saat menonton thriller-nya. Film itu berjudul Budi Pekerti, film yang menceritakan sisi lain kehidupan seorang guru sebuah SMP di Yogyakarta.

Sebagai seorang pengajar rasanya dibuat penasaran dengan tema film Budi Pekerti ini, bagaimana seorang Wregas Bhanuteja sebagai seorang sutradara mengangkat isu-isu dunia pendidikan dalam sebuah layar lebar.

Jadilah istri diajak untuk menonton film Budi Pekerti ini, secara kami berdua sama-sama bergelut di dunia pendidikan, itung-itung mencari referensi tentang perkembangan dunia pendidikan sembari nge-date ke bioskop di sela-sela kesibukan mengurus anak biologis dan anak didik. 

Learn Lesson dalam Film Budi Pekerti

Film Budi Pekerti bercerita tentang Bu Prani dan keluarganya. Bu Prani yang diperankan oleh Sha Ine Febriyanti adalah karakter guru BK di sebuah SMP yang pada suatu hari bersitegang dengan seorang bapak-bapak yang menyerobot antrean saat membeli kue putu.

Kejadian adu mulut antara Bu Prani dengan bapak-bapak penyerobot antrean banyak disaksikan oleh pembeli lainnya dan dengan serta merta mereka mengabadikan momen itu dengan gawai yang mereka miliki. Sayangnya banyak yang merekam kejadian itu tidak utuh dari awal sehingga rekamannya hanya berupa potongan-potongan kejadian yang membuat banyak orang salah paham sampai mengira Bu Prani lah yang salah karena menghardik orang bahkan dianggap membentak ibu penjual putu.

Potongan-potongan rekaman Bu Prani saat membeli putu tersebar dan menjadi viral. Banyak sekali netizen yang menghujatnya, terlebih yang mengetahui bahwa ia seorang guru. Ia dianggap tidak mencerminkan budi pekerti seorang guru yang seharusnya memberi teladan yang baik.

angga yunandasumber: https://www.youtube.com/@kaningapictures

Viralnya potongan video Bu Prani saat membeli kue putu merambat pada banyak masalah, tidak hanya masalah ia sebagai seorang guru, tetapi semua anggota keluarganya, termasuk anak-anaknya yang diperankan dengan apik oleh Angga Yunanda dan Prily Latuconsina menjadi bahan rujak warga net. Kejelian warga net untuk mengulik kehidupan keluarga dan menyerang setiap anggota keluarga termasuk dua anaknya di media sosial seakan menjadi ganjaran yang sesuai untuk kelakuan Bu Prani.

Banyak sekali pelajaran dan hikmah yang dapat diambil dari kisah Bu Prani dan keluarga, tidak hanya untuk para guru tetapi film ini bisa menyentuh seluruh sisi kehidupan, tentang keluarga, tentang sosok ibu, dan tentang masyarakat di tengah kepungan euforia kebebasan bermedia sosial. Berikut beberapa learn lesson dari film budi pekerti tentang dunia guru

1. Adaptasi Guru Dengan Dunia Digital

Film Budi Pekerti mengambil setting ketika Indonesia sedang dilanda pandemi Covid-19. Indikasi latar pandemi ini terlihat dari banyaknya karakter yang selalu menggunakan masker dan juga salah satu scene-nya yang memperlihatkan proses vaksinasi.

Saat pandemi di negeri kita, dunia pendidikan harus beradaptasi dengan cepat karena harus melaksanakan proses belajar mengajar dengan sistem online. Tentu saja sistem belajar online sangat berbeda, salah satunya guru harus bisa menguasai teknologi yang dijadikan media pembelajarannya. 

Di sisi lain anak-anak generasi saat ini sudah jauh lebih melek tentang teknologi dan gadget sehingga menjadi tantangan sendiri untuk para guru agar dapat menyeimbangi kelebihan anak-anak didik.

Di film Budi Pekerti Bu Prani harus beradaptasi dengan teknologi lebih dari sekedar alat untuk menyampaikan pembelajaran, tetapi lebih dari itu, dia harus menghadapi hujatan warga net yang sangat banyak di berbagai media sosial. Bu Prani dan anak-anaknya mencari cara bagaimana mereka dapat mengimbangi berita hoaks yang terus bergulir menyudutkan keluarga mereka. 

sumber: https://www.youtube.com/@kaningapictures

Sungguh memang siapa pun kita, termasuk para guru harus bisa beradaptasi dengan cepat terhadap teknologi yang terus hadir dengan segala inovasinya. Bayangkan jika kita di posisi Bu Prani, difitnah sedemikian rupa dan tak tahu bagaimana harus mengklarifikasi semua berita bohong yang kadung sudah banyak tersebat di internet. 

Apakah karena video 20 detik, 20 tahun pengabdian Ibu jadi guru akan hancur?

Tita dalam Budi Pekerti

Banyak kalimat-kalimat percakapan dalam film Budi Pekerti yang sangat relate dan bisa menjadi qoute pendidikan penyemangat kita.

Pembelajaran yang luar biasa dari film Budi Pekerti ini. Sekali lagi, para guru harus melek teknologi agar tidak tertinggal atau bahkan dicap kudet oleh anak-anak didik kita sendiri.

2. Menjadi Guru Ideal itu Susah!

Bu Prani adalah karakter guru yang mempunyai idealisme tinggi. Ia akan memegang teguh prinsip-prinsip yang ia anggap benar dalam pengajarannya.

Dalam film Budi Pekerti digambarkan betapa susahnya menjadi sosok pengajar yang mempunyai idealisme dan mengajarkan cara belajar terbaik versi kita, karena kita akan banyak berhadapan dengan kepentingan-kepentingan yang mengatasnamakan pendidikan namun bentrok dengan prinsip keguruan versi kita.

Salah atau benar itu cuma perkara siapa yang paling banyak ngomong!

~ Muklas dalam Budi Pekerti

Gambaran dalam film Budi Pekerti ini memang sangat relate dengan dunia pendidikan nyata di negeri kita. Contoh nyata yang masih hangat adalah kasus guru Husein Ali Rafsanjani, seorang guru di Pangandaran yang melaporkan kasus pungli yang dialaminya malah berbalik blunder menyerangnya. Ia akhirnya harus menyerah dan melepas status guru PNS-nya karena kondisi yang tak sesuai ekspektasi.

Kasus idealisme Husein Ali Rafsanjani yang akhirnya harus tumbang dengan semrawutnya dunia pendidikan kita hanyalah contoh satu dari banyaknya kasus yang menimpa para guru. Susah benar memang menjaga idealisme di negeri tercinta kita ini.

Kesan setelah Menonton Film Budi Pekerti

Menonton film Budi Pekerti serasa terwakilkan dengan apa-apa yang dirasakan oleh mungkin banyak guru di negeri ini. Dunia pendidikan kita sedang tidak baik-baik saja kalau kita berkaca pada gambaran film Budi Pekerti yang memang tak jauh dari dunia nyata pendidikan.

Banyak kasus yang menimpa para guru karena ulah oknum para orang tua yang tidak bisa bekerja sama dalam mendidik anaknya, malah menyalahkan guru dengan segala didikannya. Tak sedikit juga kasus di mana murid sudah tidak memiliki etika bagaimana ketika berhadapan dengan seorang guru.

kesan nonton film budi pekertisumber: https://www.youtube.com/@kaningapictures

Ending film Budi Pekerti yang mempunyai versi Bahasa Inggris dengan judul Andragogy ini sungguh unpredictable, bahkan Istri  yang setia menemani menonton, melohok di ujung cerita dan berkata seharusnya ini film belum selesai! Iya, begitulah hidup, kadang memang banyak yang di luar dugaan kita. Namun Sang Istri berharap ada kelanjutan dari Budi Pekerti 2 agar nasib Bu Prani dan keluarga menjadi Jelas.

Bagaimanapun, terima kasih kepada Kaninga Pictures dan Wregas Bhanuteja yang telah mengangkat sisi lain dari kehidupan guru yang memang sungguh pelik hidup di negeri yang masyarakatnya sungguh ganas di media sosial. Warga net Indonesia memang terkenal nomor satu dalam hal mengeluarkan kata-kata (buruk) di bandingkan negara-negara lain, setidaknya demikian menurut survei dari Digital Civility Index (DCI).

Come what way selamat kepada hampir seluruh pemain film Budi Pekerti yang mendapatkan nominasi di Festival Film Indonesia atau FFI 2023 dan selamat kepada Bu Prani dan juga Tita karakter yang dimainkan oleh Prily Latuconsina yang berturut-turut mendapatkan Piala Citra Pemeran Utama Perempuan dan Pemeran Pendukung Perempuan.

Selamat juga kepada rekan-rekan guru yang merayakan Hari Guru Nasional di pekan akhir November ini. Semoga kita mampu menjadi sosok yang bisa berbagi informasi berbagi solusi sebagai pendidik dan pengajar demi anak-anak bangsa Indonesia.

Yonal Regen
Family man who love sharing about parenting, education, technology, and humanities. Find me at 26syafiqregen@gmail.com

Related Posts

2 komentar

RCD mengatakan…
aduhhh mau sampai kapan kesejahteraan di konoha ini seperti ini terus, pemerintahanya kacau isi2nya tidak ada yang benar2 amanah, yang amanah terkontaminasi dengan pemain lama
Edot Herjunot mengatakan…
Film budi pekerti ini emang bagus banget sih, relate banget sama kehidupan guru sehari-hari yang tingkat ekonominya pas-pasan banget